Kamis, 24 Maret 2011
Susah Tidur? Gunakan Lilin
Manfaat lilin tidak hanya digunakan sebagai alat penerang. Lilin juga juga bisa dijadikan tools untuk menerangkan pikiran serta membawa seseorang menatap ke lawan bicaranya. Hal itu terbukti dan telah diteliti oleh guru besar Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Udayana, Bali, Luh Ketut Suryani. Ketut menunjukkan itu dalam sebuah acara di Tea Addict Jakarta kemarin. Dia dan dua koleganya Prof. Hoyt Edge dari Rollins College-Florida dan Prof. Bob Morris dari University Edinburgh, Inggris, menggunakan meditasi lilin untuk membuktikan kemampuan spirit seseorang dalam meditasi bisa mempengaruhi orang lain. Meditasi lilin itu digunakan untuk menghilangkan kesan subyektif dan merupakan hasil pengalamannya berguru dengan dua orang peneliti di AS dan Inggris itu.
Umumnya orang menggunakan musik, udara atau benda lainnya untuk memusatkan pikiran,. tutur wanita yang telah menekuni dunia meditasi sejak umur 14 tahun itu. Lilin digunakan sebagai media atau alat bantu untuk memusatkan pikiran. Menurutnya, nyala lilin membantu memudahkan orang-orang untuk berkonsentrasi dan juga memusatkan pikiran.
Karena nyala lilin itu sesuatu yang nyata dan dipengaruhi oleh alam ketimbang kita harus memikirkan sebuah titik imajiner atau untuk mencari-cari musik ketika ingin berkosentrasi,. imbuh wanita pengembang hypnoterapi dan hypnosis itu. Meditasi membuat orang mampu mengasah kepekaan dan mampu menyampaikan keinginannya pada orang lain. Bahkan lewat terapi lilin membantu memberikan rasa tenang dan juga penyembuhan.
Lilin bisa membuat anda menyampaikan apa yang anda rasakan pada orang yang jauh sekalipun tanpa harus menyebut namanya berulang .ulang,. imbuh wanita yang akrab disapa Suryani itu. Meditasi lilin juga membantu proses penyembuhan bagi orang-orang yang banyak mengalami stres, susah tidur, bahkan untuk orang- orang yang mengalami persoalan mental seperti rendah diri dan malu bergaul.
Meditasi lewat nyala lilin akan mampu membantu membuka pintu hati kehidupan karena meditasi mengajarkan kita untuk memandang bukan dengan mata melainkan dengan hati,. tuturnya. Suryani menambahkan, meditasi lilin tidak membutuhkan orang agar mengosongkan pikiran mereka untuk berkonsentrasi. Tetapi seseorang itu hanya butuh untuk memusatkan pikirannya pada nyala lilin dan merilekskan pikiran.
Tetap terjaga tidak ada istilah untuk mengosongkan pikiran atau harus tidak memperdulikan sekitar kita. Kita tetap mendengar semua yang ada disekeliling kita, tetapi kita tetap memusatkan pikiran kita dan melihat ke dalam jiwa,. tuturnya. Dijelaskannya meditasi menggunakan lilin, sebaiknya menggunakan lilin dengan warna selain putih. Sebab jika lilin yang digunakan putih bisa mengurangi konsentrasi.
Saya lebih suka menggunakan lilin yang merah, sebab ketika menutupkan mata tidak ada rasa melihat bayangan putih yang membekas dimata,. terangnya. Meditasi lilin memang baru populer. Setiap orang diharuskan untuk duduk tegak dengan kepala yang juga tegak tetapi rileks. Kemudian dia diharuskan untuk melihat nyala lilin dan memusatkan konsentrasi tanpa kedip ke nyala lilin, selain itu, berusaha untuk mengendalikan nyala lilin dengan perasaan.
Kalau bisa jangan mengedipkan mata. Jadi ketika mata sudah mulai terasa lelah maka tutup mata dan kemudian biarkan dan rasakan otot mata menjadi rileks.. Jelasnya nyala lilin yang ada di hadapan kita akan berubah bentuk sesuai dengan energi dan juga tergantung dengan bentuk konsentrasi seseorang. Kemudian tutup mata, setelah mata merasa rileks, tahap selanjutnya adalah merasakan udara yang keluar masuk lewat rongga hidung. Selanjutnya adalah membiarkan kita menyampaikan keinginan kita. .Kita bisa menyampaikan jika kita memang ingin bertemu dengan anak atau dengan orang tua kita misalnya. Maka akan ada jalinan telepati yang tersampaikan. itu juga tergantung dengan kemampuan orang lain menerima telepati itu,. terangnya.
Sumber Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar