Bila ingin menyaksikan jutaan orang dalam waktu bersamaan telanjang bulat, datanglah ke perayaan atau festival Kumbh Mela di India. Kumbh Mela adalah sebuah ritual ziarah yang dilaksanakan oleh umat Hindu di India setiap 12 tahun sekali. Tradisi ziarah ini meliputi 4 lokasi: Allahabad (Prayag), Haridwar, Ujjain dan Nashik di India. Siklus ziarah 12 tahun sekali ini dinamakan juga Maha Kumbh Mela (Kumbh Mela Besar) yang dilaksanakan di Prayag, yang dapat dihadiri sampai 60 juta orang. Hingga saat ini, tradisi ini berhasil mengumpulkan orang paling banyak di dunia dalam satu waktu sekaligus. Tahun 2010, perayaan ini dilaksanakan selama kurun waktu 100 hari sejak 12 Februari.
Sama sekali tidak ada rasa sungkan ketika jutaan orang berjalan tertatih-tatih dalam keadaan bugil melintasi sungai Gangga yang merupakan sungai suci bagi masyarakat India. Kumbh Mela adalah ziarah massal di mana orang-orang, terutama orang-orang suci (Sadhu), melakukan perjalanan jauh dan bertahan dengan ketidaknyamanan fisik mereka. Dengan ritual ini, mereka berkesempatan untuk membasuh dosa-dosa mereka. Kaum Hindu yang taat sangat percaya bahwa Sungai Gangga memegang kekuasaan untuk menghilangkan dosa-dosa masa lalu (Karma). Sungai itu juga dianggap mampu membebaskan individu dari siklus hidup dan mati (moksha) dan membawa mereka lebih dekat dengan yang mahatinggi (Braham).
Anil Sharma, seorang pengacara yang menghadiri perayaan 'mandi bugil' mengatakan, "Karena sesuai dengan jalannya bintang, maka selama Kumbh, semua hal baik yang Anda lakukan akan berlipat ganda dan dihapuskan dosa-dosa." Sebab menurut astrolog Hindu, Mela Kumbh terjadi setiap kali planet Jupiter memasuki Aquarius dan Matahari masuk Aries.
http://jongjava.com/web/images/stories/h...njang3.jpg Sementara itu, ada mitologi yang agak berbeda di balik perayaan Kumbh Mela ini. Sastra Hindu kuno mengatakan bahwa telah terjadi perang antara dewa-dewa dan roh-roh jahat dengan menggunakan nektar (madu) yang diperlukan untuk mencapai keabadian. Selama konflik ini, empat tetesan madu tumpah ke Bumi dan mendarat di empat kota yang disebutkan di atas.
Namun, tidak semua orang yang menghadiri perayaan tersebut memamerkan pantat dan telanjang. Beberapa diantaranya memakai pakaian, sementara yang lain hanya mengoleskan tubuh mereka dengan abu. Sementara di pinggiran sungai, kerumunan peserta festival bersorak dan menari. Untuk mengantisipasi serangan atau teror terhadap acara, ribuan Pos pengamanan setempat telah disiagakan. "Kami mengawasi setiap saat," kata Deputi Inspektur, Alok Sharma. "Kami sudah dipersiapkan dengan baik untuk perayaan ini," tambahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar